Kamis, 31 Maret 2011

Peringatan Bagi yang Suka Meninggalkan Shalat


Alhamdulillah, sehala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kelaurga dan para sahabatnya.
Sesungguhnya shalat merupakan perkara yang besar. Karena ia merupakan tiang Islam dan rukunnya yang paling utama sesudah dua kalimat syahahadat. Maka siapa yang menjaganya, ia telah memelihara diennya. Dan siapa yang meremehkan dan meninggalkan shalat, ia terhadap syariat Islam yang lain pasti lebih meremehkan.
Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk menunaikan shalat dan menjaganya.
 حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 238)
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45) Dan ayat-ayat yang membacarakan tentang shalat, mengagungkannya, dan menyuruh melaksanakannya sangat banyak sekali.
Telah diriwayatkan dengan shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Pokok segala urusan ialah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya jihad di jalan Allah.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, beliau menilai sebagai hadits Hasan shahih)
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Islam dibangun di atas lima pilar: Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang hak) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.” (Muttafaq ‘alaih)
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Perjanjian (yang membedakan) antara kami dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang sengaja meninggalkannya maka ia telah menjadi kafir.” (HR. Ahmad dan Ahlussunan)
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir)
Maknanya, yang menghalanginya dari menjadi kafir adalah selama dia tidak meninggalkan shalat. Maka apabila ia meninggalkannya, tidak ada pembatas antara dia dan kesyirikan, bahkan ia telah masuk ke dalamnya. (Keterangan tambahan dari Syarah Muslim li al-Nawawi)
Dan hadits-hadits tentang masalah ini sangat banyak yang semuanya menunjukkan kufurnya orang yang meninggalkan shalat walaupun ia tidak menentang hukum wajibnya. Ini merupakan pendapat yang shahih (benar) dalam masalah ini, berdasarkan dalil yang menunjukkannya.
Maka apabila ia meninggalkan shalat, tidak ada pembatas antara dia dan kesyirikan, bahkan ia telah masuk ke dalamnya.
Adapun jika menentang wajibnya shalat, maka ia dikafirkan berdasarkan ijma’ para ulama walaupun ia tetap shalat. Sebabnya, karena ia mendustakan Allah 'Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Dan siapa yang meninggalkannya, maka tidak sah puasa dan hajinya serta ibadah-ibadahnya yang selain itu. Karena kufur akbar menghapuskan semua amal shalih sebagaimana firman AllahSubhanahu wa Ta'ala:
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi.” (QS. Al-Maidah: 5)
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 88) dan ayat-ayat semakna dengan ini cukup banyak.
Maka perkara yang wajib bagi seorang muslim dan muslimah, menjaga shalat lima kali sehari semalam sesuai dengan waktunya, saling berpesan dengan hal itu, dan memperingatkan orang yang meninggalkan dan meremehkannya, atau yang hanya meninggalkan sebagiannya.
Adapun jika menentang wajibnya shalat, maka ia dikafirkan berdasarkan ijma’ para ulama walaupun ia tetap shalat. Sebabnya, karena ia mendustakan Allah 'Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam.
Bagi laki-laki, ia wajib menjaga pelaksanaannya dengan berjamaah di rumah-rumah Allah 'Azza wa Jalla (masjid) bersama saudara-saudaranya (kaum muslimin) yang lain. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
Siapa yang mendengar adzan lalu tidak mendatanginya maka tidak ada shalat baginya kecuali karena ada udzur.” Dikatakan kepada Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, “Apa yang dimaksud udzur?” Beliau menjawab, “Takut dan sakit.
Dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Ada seorang laki-laki buta datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia berkata: Wahai Rasulullah, aku tidak punya seorang yang menuntunku ke masjid. Apakah saya punya rukhshah (keringanan) untuk shalat di rumahku? Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Apakah engkau mendengar panggilan shalat?” Ia menjawab, “Ya” Beliau bersabda, “Kalau begitu, penuhilah panggilan tersebut.” (HR. Muslim, Nasai, dan lainnya)
Hadits yang agung ini menunjukkan agungnya urusan shalat berjama’ah bagi kaum Adam, kewajiban menjaganya dan tidak meremehkannya. Sedangkan kebanyakan orang meremehkan shalat Fajar (Shubuh), ini merupakan dosa dan kejahatan besar serta menyerupai orang-orang munafik. Maka wajib menjauhi perilaku-perilaku tersebut, lalu bersegera mendirikan shalat pada waktunya dengan berjama’ah bagi laki-laki sebagaimana shalat-shalat lainnya.
    Allah Ta’ala berfirman,
    إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلا قَلِيلًا
    Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. Al-Nisa’: 142)
    Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
    إِنَّ أَثْقَلَ الصَّلَاةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
    Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat fajar. Seandainya mereka mengetahui apa yang ada di dalamnya (pahalanya), pasti mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak.” (Bukhari dan Ahlussunan, dan ini merupakan hadits yang disepakati keshahihannya)
    Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin al-‘Ash radhiyallahu 'anhuma, berkata: Pada suatu hari Nabishallallahu 'alaihi wasallam membicarakan shalat tengah-tengah sahabatnya. Lalu beliau bersabda,
    مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلَا بُرْهَانٌ وَلَا نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ
    Siapa yang menjaganya, ia akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan siapa yang tidak menjaganya, ia tidak akan punya cahaya, petunjuk, dan tidak selamat. Dan kelak pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, al-Daarimi, dan al-baihaqi dalam Syu’ab al-Iman. Dishaihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykah al-Mashabih, no. 578) ini merupakan ancaman keras bagi siapa yang tidak menjaga shalat.
    Sebagian ulama berkata mengenai syarah hadits ini: Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat akan dikumpulkan bersama Fir’aun, Haman, Qarun, dan Ubai bin Khalaf; jika dia meninggalkan shalat karena faktor kepemimpinan, kekuasaan, dan keamiran, ia menyerupai Fir’aun yang melampaui batas dan berlaku zalim disebabkan kedudukannya, maka ia akan digiring bersamanya ke neraka pada hari kiamat. Jika dia meninggalkan shalat karena tugas dan pelayanan maka dia seperti Haman, seorang menteri Fir’aun yang melampaui batas dan berbuat zalim dikarenakan kekuasaan, maka ia akan digiring ke neraka bersamanya pada hari kiamat. Sedangkan kedudukannya tidak bermanfaat dan tidak bisa menyelamatkannya dari neraka.
    Jika ia meninggalkannya disebabkan harta dan hawa nafsunya, ia menyerupai Qarun, pedagang kaya Bani Israil yang telah Allah kabarkan, “Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka,” (QS. Al-Qashash: 76).
    Qarun sibuk dengan harta dan syahwatnya, durhaka kepada Musa dan berlaku sombong terhadap pengikutnya, lalu Allah benamkanlah ia beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka ia tenggelam ke dalam bumi sampai hari kiamat sebagai balasan yang disegerakan, disamping tetap mendapatkan siksa neraka pada hari kiamat.
    Keempat, orang yang meninggalkan shalat karena sibuk dengan perdagangan dan jual-beli, menagih dan menghutangi, ia sibuk dengan kegiatan mu’amalah dan melihat catatan, apa yang masih ada pada fulan? apa yang masih ada pada fulan? Sehingga dia meninggalkan shalat, maka ia menyerupai Ubay bin Khalaf, seorang pedagang besar dari Makkah dalam kekufuran, maka ia akan digiring bersamanya ke neraka pada hari kiamat. Dan Ubai bin Khalaf telah terbunuh pada perang Uhud sebagai orang kafir. Nabishallallahu 'alaihi wasallam sendiri yang membunuhnya dengan tangannya yang mulia. Ancaman ini menunjukkan kafirnya orang yang meninggalkan shalat, -tanpa diragukan lagi- walaupun ia tidak menentang hukum wajibnya. Selanjutnya kami memohon keselamatan kepada Allah untuk diri kami dan seluruh kaum muslimin dari menyerupai musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

    Senin, 21 Maret 2011

    Menurut Bibel, Yesus Selamat ataukah Celaka? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-4)


    Pendeta Antonius Richmon Bawengan mencaci maki shalawat nabi dalam Islam sebagai ajaran yang keliru. Menurutnya shalawat yang benar bukan shalawat umat untuk nabi, tapi shalawat dari nabi kepada umatnya. Karena shalawat dari umat untuk Nabi Muhammad diwajibkan karena Nabi Muhammad belum selamat dari neraka sehingga butuh banyak doa dari umatnya.
    Setelah puas menghina ajaran shalawat Nabi, Richmon memuji Kristen yang tidak mengajarkan shalawat nabi. Yang ada adalah shalawat dan syafaat Yesus kepada para pengikutnya.
    Dengan kesimpulan demikian, semakin jelas bahwa Richmon adalah pendeta model 'tong kosong nyaring bunyi.' Suaranya lantang tapi terlalu jauh dari kebenaran.
    Semua uraian dan kesimpulannya melenceng. Tidak benar kesimpulan bahwa Islam hanya mengajarkan doa umat kepada nabinya. Faktanya, selain umat Islam bershalawat untuk baginda Rasulullah, semasa hidupnya Rasulullah juga banyak berdoa untuk umatnya. Misalnya, doa panjang beliau dalam sebuah hadits untuk memohon tiga kebaikan bagi umatnya, antara lain: 1) Berdoa memohon kepada Allah supaya Dia tidak membinasakan umatnya dengan musim paceklik yang berkepanjangan. 2) Berdoa memohon kepada Allah supaya umatnya jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam –seperti banjir bandang yang melanda umat Nabi Nuh. 3) Berdoa memohon kepada Allah supaya umatnya tidak dibinasakan karena perselisihan sesama Muslim. Doa tersebut dikabulkan, kecuali doa yang ketiga.
    ....Rasulullah juga akan memberi syafaat kepada umatnya. Rasulullah memprioritaskan doa mustajabnya yang pamungkas untuk syafaat di Hari Akhir....
    Selain berdoa semasa hidupnya, kelak di Akhirat, Rasulullah juga akan memberi syafaat kepada umatnya, sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits:
    "Aku adalah pemimpin semua anak Adam dan kau adalah orang pertama yang kuburannya terbuka. Dan aku adalah orang pertama yang memberi dan diberi syafa'at" (HR Muslim).
    Rasulullah memprioritaskan doa mustajabnya yang pamungkas untuk syafaat di Hari Akhir. "Semua Nabi mempunyai doa yang mustajab dan semua nabi mempercepat doanya. Sedangkan aku menyimpan doa mustajabku sebagai syafaat untuk umatku di hari Akhirat" (HR Bukhari & Muslim).
    Mengenai keselamatan Rasulullah di hari Akhir tak perlu disangsikan lagi, karena berdasarkan hadits shahih riwayat Muslim, beliau adalah orang pertama yang masuk ke dalam surga bersama umatnya.
    Setelah meluruskan hujatan tentang shalawat, mari  kita ikuti ajakan Richmon untuk membandingkannya dengan ajaran Kristen.
    Menurut Bibel, semasa hidupnya Yesus memang pernah berdoa untuk para muridnya (Yohanes 17:20). Meski Yesus sangat mengasihi para muridnya, namun tak satupun muridnya yang setia. Bahkan salah satunya, Yudas Iskariot malah mengkhianati Yesus demi imbalan 30 keping uang perak (Matius 27:5-8). Anehnya, ketika Yesus butuh pertolongan dari penyiksaan dan hukuman penyaliban, tak satupun muridnya yang berjihad membela gurunya. Semua muridnya lari tunggang-langgang, tak satupun yang tampil membela keselamatan Yesus (Markus 14:46-50). Yang lebih tragis dan menyakitkan, Petrus, murid kesayangan Yesus, justru menyangkal Yesus sebagai gurunya  (Markus 14:68-71).
    ....Menurut Bibel, semasa hidupnya Yesus disangkal dan dikhianati muridnya. Kematian Yesus menderita di tiang salib. Ketika sudah mati, ajaran Yesus dipalsukan oleh para pengikutnya. Tak ada pengikutnya yang bershalawat kepada Yesus. Silakan Pendeta Richmon Bawengan renungkan, Yesus dalam Bibel itu nabi yang selamat ataukah celaka?....
    Dalam keadaan terjepit dan dikhianati para muridnya, Yesus diolok-olok, diludahi dan disesah (Markus 10:34). Lalu pada jam 9 Yesus disalibkan (Markus 15:25). Dan akhirnya pada jam 3 Yesus mati tragis dengan kalimat terakhir yang penuh penyesalan, “Eli, Eli, lama sabakhtani” Artinya: Allah-Ku, Allah-ku, mengapa Engkau meninggalkan aku? (Matius 27:46, Markus 15:34).
    Setelah Yesus mati tragis di tiang salib, ajarannya saja banyak dikotori. Misalnya: tauhidnya saja diselewengkan dengan ketuhanan Trinitas yang didukung dengan pemalsuan ayat Bibel. Kemudian hari lahir dewa Matahari dalam agama pagan (kafir) tanggal 25 Desember dicaplok menjadi hari lahir Yesus. Jangankan bershalawat kepada Yesus, nama baiknya saja disamakan dengan dewa kafir.
    Menurut Bibel, semasa hidupnya Yesus disangkal dan dikhianati muridnya. Kematian Yesus menderita di tiang salib. Ketika sudah mati, ajaran Yesus dipalsukan oleh para pengikutnya. Tak ada pengikutnya yang bershalawat kepada Yesus.
    Jika masih bisa berpikir sehat, silakan Pendeta Richmon Bawengan renungkan, Yesus dalam Bibel itu nabi yang selamat ataukah celaka? bersambung

    Nabi Muhammad Masuk Neraka? (Jawaban untuk Pendeta Richmon-3)


    Sangat wajar bila umat geram terhadap ulah Antonius Richmon Bawengan. Dengan sangat arogan, pendeta asal Jakarta ini membagi-bagikan buku “Ya Tuhanku, Tertipu Aku” kepada umat Islam warga Temanggung. Seluruh isinya seratus persen hujatan terhadap Islam.
    Setelah menghina umat Islam dengan sebutan "onta yang bodoh" karena mengikuti Allah, Tuhan jahat yang menipu umat Islam ke neraka (baca: Christology "Tuhan Maha Jahat dan Penipu?"), Richmon beralih melecehkan Nabi Muhammad SAW. Dalam sub judul "Mengapa Nabiullah Minta Dishalawatkan?" Richmon menuding Nabi Muhammad sebagai orang yang masuk neraka sehingga minta didoakan oleh umatnya, berikut kutipannya:
    "Setiap umat muslim pasti disuruh memanjatkan Shalawat Nabi. Permohonan agar sejahtera ilahi dilimpahkan kepada Muhammad. Itu sebabnya Muhammad bergelar s.a.w. (S.A.W. dalam bahasa Inggris: ‘PBUH’, Peace and Blessings Be Upon Him; kedamaian dan kesejahteraan kiranya memenuhi Muhammad (sudah almarhum).
    Jika Nabiullah sudah di surga, tentu tidak perlu gelar s.a.w. itu. Berarti Muhammad sampai saat ini (masih dishalawatkan!) belum bergabung dengan sorga kekal! Berbeda sekali halnya dengan Yesus/’Isa a.s. (alaihi salam, berarti sudah selamat!) Ahlul Sorga ‘Isa/Yesus itu!
    Rupanya, menjelang ajal, Muhammad sadar bahwa dia akan menuju Neraka! Namun Muhammad masih berharap diselamatkan melalui shalawat umatnya. Maka Muhammad meminta agar para sahabat dan pengikutnya bershalawat bagi dirinya.
    Terbalik: Umat mendoakan keselamatan Pimpinan. Berarti umat lebih jauh lagi dari harapan selamat ke surga! Terbalik dibandingkan dengan Yesus, yang bersyafaat bagi para pengikutnya, sampai sekarang. Yohanes 17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka." (halaman 3-4).
    Dari uraian tersebut, lagi-lagi Pendeta Richmon memamerkan kedangkalan ilmu dan kerusakan logika. Richmon salah kaprah memahami perbedaan Nabi Muhammad dengan Nabi Isa dari kebiasaan singkatan doa yang biasa dirangkaikan di belakang nama mereka. Dalam bahasa Indonesia, nama Nabi Muhammad selalu diikuti singkatan SAW, sedangkan nama Nabi Isa diikuti dengan singkatan AS.
    Menurut Richmon, SAW dan AS adalah gelar. Gelar SAW bagi Nabi Muhammad berarti doa shalawat nabi agar Tuhan memberikan kedamaian dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad karena sampai saat ini belum selamat dari api neraka. Sedangkan AS, menurut Richmon adalah gelar Nabi Isa (Yesus) yang berarti sudah selamat.
    Padahal baik SAW maupun AS adalah sama-sama doa shalawat Nabi. "SAW" adalah singkatan dari shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan "AS" singkatan dari 'alaihis sholatu wassalam atau 'alaihis salam. Keduanya berarti doa semoga keselamatan dan salam tercurah kepadanya.
    ....Mustahil Nabi Muhammad, karena mereka adalah nabi yangmakshum (terpelihara dari dosa). Allah menjamin untuk menutupi beliau dari segala perbuatan dosa. Demikian pula dengan para nabi lainnya....
    Dengan demikian, bila Pendeta Richmon menuduh Nabi Muhammad masuk neraka karena 'bergelar' SAW, maka dengan kesalahan yang sama disimpulkan bahwa Nabi Isa (Yesus) adalah nabi yang masuk neraka pula karena 'bergelar' AS. Karena keduanya, baik SAW maupun AS adalah doa shalawat dan salam. Tapi ini adalah kesimpulan yang sesat, karena mustahil nabi Allah masuk neraka. Mustahil Nabi Muhammad masuk neraka, karena beliau adalah nabi yang makshum(terpelihara dari dosa), karena dalam Al-Fath 2, Allah menjamin untuk menutupi beliau dari segala perbuatan dosa. Demikian pula dengan para nabi lainnya.
    Menurut Richmon, Nabi Muhammad meminta agar para sahabat dan pengikutnya bershalawat bagi dirinya. Ini juga kesimpulan yang salah, karena doa shalawat untuk para nabi itu perintah Allah SWT  dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Qs Al-Ahzab 56).
    Syaikh Abdullah Al-Jibrin dalam kitabnya Fatawa wa Ahkam fi Nabiyillah Isa menjelaskan bahwa Allah mensyariatkan shalawat nabi tidak khusus untuk Nabi Muhammad saja, tapi untuk semua nabi dan rasul Allah. Misalnya: shalawat kepada Nabi Nuh (Qs As-Shaffat 78-80), shalawat kepada Nabi Ibrahim (Qs As-Shaffat 108-109), shalawat kepada Nabi Musa dan Harun (Qs As-Shaffat: 119-120), Nabi Ilyas (Qs As-Shaffat 130), dll.
    Bahkan berdasarkan  Al-Qur'an surat Al-Ahzab 43, doa shalawat juga diperbolehkan kepada para shahabat dan hamba-hamba Allah yang shalih.  Shalawat dan salam kepada golongan ini hanya terbatas doa tarahhum dan taraddha, dengan ungkapan doa “rahimahullah” dan “radhiyallahu ‘anhu.”
    Penjelasan ini semakin mementahkan kesimpulan Pendeta Richmon bahwa Nabi Muhammad tidak selamat dari neraka karena masih dishalawatkan oleh umatnya. Jika doa shalawat itu disyariatkan kepada semua nabi, para shahabat Nabi dan orang-orang yang shalih, apakah mereka semua akan masuk neraka, termasuk Nabi Isa yang dianggap sebagai tuhan oleh Pendeta Richmon? Mustahil! Neraka haram dihuni para nabi dan orang shalih. Neraka hanya pantas untuk pendeta yang hobi melecehkan Tuhan dan mengadudomba antarumat beragama seperti Pendeta Richmon.
    ....shalawat nabi bukanlah permintaan Rasulullah khusus untuk dirinya, tapi perintah Allah kepada semua nabi, para shahabat dan orang shalih....
    Jelaslah bahwa shalawat nabi bukanlah permintaan Rasulullah khusus untuk dirinya, tapi perintah Allah kepada semua nabi, para shahabat dan orang shalih. Keutamaan dan manfaat shalawat ini pun bukan untuk kepentingan keselamatan Rasulullah, tapi kembali kepada orang yang bershalawat itu sendiri. “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali” (HR. Muslim).Bersambung

    Sabtu, 19 Maret 2011

    Yesus Touchdown Hangus Tersambar Petir, Amerika Rugi 10 Miliar

    OHIO (Doenia-kiamat.blogspot.com) – Patung Yesus Raja Segala Raja yang menjadi lambang kota Ohio yang berdiri di di depan Gereja Evangelical Solid Rock, tersambar petir hingga hangus terbakar. Fenomena apakah ini?
    Patung Yesus Kristus yang tingginya setara gedung berlantai enam itu tersambar petir dan terbakar habis. Bagian yang tersisa hanyalah kerangka baja yang hangus dan sisa-sisa bangunan.
    Seperti diberitakan Associated Press, patung “The King of Kings” (Raja Segala Raja) itu merupakan ikon kota Ohio Barat Daya, Amerika Serikat, yang telah berdiri sejak 2004 di depan Gereja Evangelical Solid Rock, sebelah utara Cincinnati.
    “Petir itu menyambar pada hari Senin, 14 Juni 2010, sekitar pukul 11.15 malam waktu setempat,” kata anggota polisi wilayah Monroe, Ohio.
    Patung setengah badan setinggi sekitar 19 meter dengan lebar 12 meter itu dijuluki “Touchdown Jesus”. Julukan itu diberikan warga setempat karena posisi tangan Yesus yang menengadah mirip seorang wasit yang memberikan kode touchdown pada pertandingan football Amerika.
    Rangka patung terbuat dari baja. Sedangkan bagian tubuhnya dibentuk dari busa plastik dan bahan fiberglass.
    Dilaporkan, api berkobar dalam tempo yang singkat. Tapi nyaris saja api meludeskan gedung pertunjukan dan gereja yang lokasinya sangat berdekatan. Percikan api sempat membakar bagian atap gedung itu.
    ...Patung Yesus Kristus yang tingginya setara gedung berlantai enam tersambar petir dan terbakar habis. Bagian yang tersisa hanyalah kerangka baja yang hangus...
    “Tidak ada korban luka dalam peristiwa ini,” kata kepala polisi Mark Neu.
    Kendati demikian, nilai kerugian dari hangusnya patung lambang Ohio itu ditaksir mencapai Rp6,4 miliar. Sedangkan kerugian untuk atap gedung mencapai sekitar Rp3,6 miliar.
    Gereja ini memiliki anggota sekitar 4.000 orang dan dibangun oleh pria yang pernah menjadi pedagang kuda, Lawrence Bishop bersama istrinya.
    Berita ini adalah tamparan bagi kalangan kristiani yang gampang meyakini fenomena “penampakan Yesus” sebagai kuasa Tuhan. Seperti kejadian bulan Maret yang lalu, publik Kristiani merasa heboh dengan penampakan Yesus di wajan penggorengan babi yang hangus.
    Peristiwa dialami oleh Toby Elles (22), warga Lancaster Inggris, yang tertidur ketika menggoreng daging babi. Ketika ia terbangun, daging babi itu sudah hangus. Ketika daging diangkat, wajan penggorengan nampak gambar siluet menyerupai wajah Yesus. Umat Kristen pun heboh dan meyakininya sebagai “Kuasa Ilahi” dan “penampakan” Yesus di atas penggorengan babi.
    Ketika penggorengan babi muncul noda hitam bekas hangusnya daging babi yang menyerupai wajah Yesus, mereka mengimani sebagai “Kuasa Ilahi” dan “Penampakan tuhan Yesus.” Sekarang, ketika patung Yesus hangus tersambar petir, apakah fenomena tersebut diyakini sebagai Kuasa Ilahi yang membakar patung Yesus yang mereka pertuhankan?pertanda apakah ini ?

    Menampakkan Diri di Tiang Telepon, 'Yesus' Dibabat Petugas PLN

    LOUISIANA, AS (doenia-kiamat.Blogspot.com) – Aneh-aneh saja keyakinan orang yang mengimani Yesus mati disalib untuk menebus dosa manusia. Mereka juga meyakini penampakan Tuhan dalam fenomena alam.
    Setelah jemaat Kristen di Inggris meyakini Yesus menampakkan diri dalam sepotong daging babi yang gosong di wajan penggorengan, kini di Amerika sebagian jemaat Kristen meyakini Yesus menampakkan diri di tiang telepon.
    Fenomena yang dianggap sebagai penampakan Yesus itu sejatinya adalah rambatan pohon anggur yang lebat di tiang telepon menjulang ke atas dan menyilang ke kiri dan ke kanan, menyerupai tanda salib di samping Jalan Raya Louisiana, Amerika Serikat.
    Kalangan jemaat Kristen meyakini rambatan pohon anggur di tiang telepon itu sebagai penampakan ulang penyaliban Yesus Kristus.
    Kemiripan itu dilaporkan para sopir yang melintas di jalur Highway 26 pedesaan jemaat gereja Jeff Davis. Rickey Navarre, salah satu dari para sopir, meyakini bahwa Yesus sedang menampakkan diri di tiang telepon untuk mengabulkan doa-doa manusia.
    …jemaat Kristen meyakini rambatan pohon anggur di tiang telepon itu sebagai penampakan ulang penyaliban Yesus Kristus yang bisa mengabulkan doa…
    “Gambar itu tertangkap oleh mata saya. Saya berkata dalam hati, bahwa gambar yang tergantung itu benar-benar mirip gambar Yesus yang sedang disalib di tiang telepon,” kata Navarre kepada stasiun televisi KPLC, sebuah stasiun televisi AS.
    “Dia mungkin sedang mengatakan kepada kita, saya melihat kamu, saya akan menjawab doa-doamu,” tambahnya.
    Meski banyak yang mengultuskan pohon anggur di tiang listrik tersebut, namun para pejabat setempat kurang terinspirasi oleh semangat keagamaan mereka. Para pejabat itu justru menilai fenomena ini sangat membahayakan keselamatan. Mereka mengatakan, rambatan anggur itu dekat dengan kabel tegangan tinggi dan telah ditandai untuk dipangkas sebelum beredarnya kabar yang mengaitkan hal itu dengan simbolisme keagamaan.
    Setelah berita penampakan Yesus ini tersiar, petugas setempat langsung berinisiatif untuk memangkas daun anggur yang menutup tiang telepon tersebut. Pemangkasan ini untuk mencegah orang yang nekad naik ke tiang untuk bisa melihat lebih dekat kepada “Yesus”.
    …manajer listrik setempat, menyatakan akan segera memangkas rambatan pohon anggur yang diyakini sebagai penampakan Yesus itu demi keamanan…
    Mike Heinen, manajer PLN setempat, menyatakan akan segera memangkas rambatan pohon anggur yang diyakini sebagai penampakan Yesus itu demi keamanan.
    “Kami akan segera memangkas pohon itu demi keamanan publik. Kami tidak ingin seseorang memanjat tiang itu atau berusaha menyentuh anggur,” tegasnya kepada KPLC, sebagaimana dikutip Telegraph, Senin (6/9/2010)
    Setelah diyakini mati tragis di tiang salib, kini penampakan Yesus harus ditebang lagi di tiang telepon. Apa kata jemaat? 

    Idul Adha Kristiani: Yesus Disalib Menebus Dosa Manusia?


    Para misionaris ikut-ikutan menyambut Hari Raya Idul Adha 1431/2010 dengan tujuan licik. Bukan dengan shalat id, puasa sunnah Arafah atau menyembelih hewan qurban, tapi dengan menebarkan racun pemurtadan dalam artikel berkedok Islam yang dipublikasikan di website resminya.
    Dalam artikel kristenisasi berjudul “Rahasia Berkah Idul Adha,” para misionaris yang menamakan diri komunitas “Isa & Islam” mencatut ayat-ayat Al-Qur'an tentang qurban untuk menyusupkan doktrin Kristen kepada umat Islam. Bahkan ayat populer tentang qurban yang selalu dibaca oleh para mubaligh pada hari raya Idul Adha, diperalat untuk menjajakan doktrin Kristen. Berikut kutipannya:
    “Mengenai peringatan hari raya Idul Adha, Al-Quran mencatat sebuah ayat yang menarik. Ayat ini tentang pengurbanan Nabi Ibrahim AS. Ia mengurbankan seekor domba jantan sebagai pengganti anak lelaki yang disayanginya: “Kami tebusi anaknya itu sembelihan yang besar (seekor kambing/domba).” (QS 37:107).
    “Sembelihan besar” ini adalah sebuah simbol yang melambangkan keagungan. “Sembelihan besar” menjadi alat penebusan Allah bagi anak lelaki Ibrahim. Inilah merupakan kemurahan hati Allah. Kematian domba jantan itu telah menebus manusia dan memberikan hidup kepadanya…
    Kurban seperti apakah yang layak menggantikan kita di hadapan Allah? Kurban yang layak menggantikan kita di hadapan Allah haruslah lebih tinggi dari seekor hewan. Karena Allah hanya menerima ketakwaan yang hanya dimiliki oleh manusia, maka kurban yang dapat diterima Allah hanyalah kurban seorang manusia…
    Kurban yang dapat diterima Allah adalah kurban seorang manusia yang suci dan tanpa dosa. Isa Al-Masih satu-satunya yang dapat menjadi kurban 'kurban besar'. Karena Dia suci, datang ke dunia dengan cara ajaib, dikirim Allah dan kematian-Nya memberikan hidup kepada manusia sebagai tebusannya.
    Jelas, Isa Al-Masih mengorbankan diri-Nya bagi seluruh manusia termasuk Saudara. Hari ini, dengan menerima Isa Al-Masih sebagai juruselamat, Saudara dapat menikmati hidup yang kekal.”
    Seluruh catatan misionaris itu menyimpang Kisah penyembelihan qurban yang dilakukan Nabiyullah Ibrahim dalam surat As-Shaffat 100-108 itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan doktrin Kristen. Bila dibaca utuh, satu perikop ayat ini adalah kisah keteguhan iman Nabi Ibrahim AS, mulai dari kerinduannya terhadap seorang anak sementara usianya sudah tua (ayat 100). Setelah dikaruniai oleh seorang anak yang sabar yaitu Nabi Ismail, turunlah  ujian dari Allah berupa perintah untuk menyembelihnya (ayat 101-102). Karena keteguhan iman Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail, maka prosesi penyembelihan pun dilakukan dengan ikhlas (ayat 103-106). Ketika penyembelihan hendak dilakukan, Allah menggantinya dengan seekor kambing yang besar (bi dzibhin ‘azhiim) (ayat 107). Selanjutnya Allah mengabadikan pengurbanan tersebut dengan mensyariatkan ibadah qurban kepada generasi berikutnya (ayat 108).
    Jelaslah bahwa ayat-ayat tersebut bermakna lugas (denotatif), bukan makna kias (konotatif) maupun simbolik seperti anggapan misionaris. Maka salah besar jika misionaris “Isa & Islam” menyelewengkan ayat ini untuk menjustifikasi doktrin Kristen. Kata “dzibhin ‘azhiim” (sembelihan yang besar) pada ayat 107 itu sama sekali tidak bisa ditakwilkan menjadi tebusan yang agung Yesus Kristus di tiang salib untuk menebus dosa manusia.
    ....Jika ayat Al-Qur'an ini di dipaksakan untuk mendukung doktrin Kristen tentang penebusan dosa, maka logika misionaris itu sangat primitif....
    Jika ayat Al-Qur'an ini di dipaksakan untuk mendukung doktrin Kristen tentang penebusan dosa, maka logika misionaris itu sangat primitif. Ibarat orang dari suku terasing di pedalaman yang berkepala besar, memaksakan diri untuk memakai helm yang ukurannya lebih kecil. Naif sekali!
    Dalam akidah Islam, untuk mendapat ampunan Allah melalui syariat qurban, tak bisa melalui tebusan darah Yesus, karena setiap orang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain (Qs. Al-Baqarah 123 & 286). Justru dalam tetesan darah hewan qurban itulah terdapat keutamaan berupa ampunan (maghfirah) Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
    “Bangunlah, saksikanlah qurban itu, sesungguhnya tetesan pertama darah itu dapat mengampuni dosamu yang telah lalu”(HR Hakim dari Abu Said Al-Khudri).
    Untuk bertaqarrub kepada Allah dan meraih meraih syafaat-Nya juga tidak perlu menunggu pengurbanan Yesus di tiang salib. Justru dari hewan qurban yang disembelih secara ikhlas itulah terdapat keutamaan yang dicintai Allah. Rasulullah SAW bersabda:
    “Tidak ada sesuatu amalan anak Adam di hari Nahar (hari penyembelihan qurban) yang lebih disukai Allah, selain daripada penyembelihan qurban. Qurban itu, di hari Kiamat nanti akan datang seperti di hari dia disembelih, lengkap dengan seluruh anggota tubuhnya, bulunya, tanduk dan kukunya. Darah hewan qurban sebelum jatuh ke tanah, terlebih dahulu singgah di suatu tempat yang disediakan Allah. Karenanya, bergembiralah dengan berqurban” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Aisyah RA).
    Dengan menyimpangkan ayat Al-Qur'an untuk menyatakan bahwa Yesus adalah “sembelihan yang agung” (dzibhin ‘azhiim), justru misionaris “Isa & Islam” melakukan dua kesalahan sekaligus, yaitu menyalahi aqidah Islam dan pelecehan terhadap doktrin Kristen.
    ....Dengan menambah wacana “Yesus disembelih” untuk menebus dosa manusia, para misionaris “Isa & Islam” semakin menambah daftar keruwetan teologi Kristen....
    Dengan menambah wacana “Yesus disembelih” untuk menebus dosa manusia, para misionaris “Isa & Islam” semakin menambah daftar keruwetan teologi Kristen. Teologi bahwa Yesus mati di tiang salib saja sampai sekarang masih kontradiktif dan belum terpecahkan.
    Kontradiktif paling nyata adalah mengenai waktu terjadinya penyaliban Yesus. Injil Markus 15:25 menyatakan bahwa Yesus disalib pada jam 9, sementara menurut Injil Yohanes 19:14, jam 12 Yesus belum disalibkan. Karena keragu-raguan itulah, maka disimpulkan oleh Injil Matius dengan perkiraan bahwa Yesus mati kira-kira jam tiga (Matius 27: 46).
    ....Jika misionaris meyakini Yesus sebagai qurban penyembelihan,  bukan penyaliban, maka simbol Salib agama Kristen harus diubah dengan logo tukang jagal yang menghunus pedang....
    Semua orang Kristen tahu dan meyakini bahwa mereka diselamatkan oleh Yesus melalui pembunuhan Yesus di tiang salib, sehingga simbol agama Kristen adalah lambang salib. Karenanya, jika misionaris meyakini Yesus sebagai qurban penyembelihan, maka simbol agama Kristen harus diubah dengan logo tukang jagal yang menghunus pedang. Lantas, di manakah ada ayat-ayat Bibel yang menyatakan bahwa Yesus tewas disembelih untuk menebus dosa?
    Benarkah Syariat Qurban Tak Ada Perintahnya dalam Al-Qur'an?
    Selain menyimpangkan makna ayat Al-Qur'an tentang qurban, misionaris “Isa & Islam” juga menuding bahwa syariat qurban yang dilaksanakan oleh umat Islam itu tidak ada perintahnya dari Allah SWT. Berikut tudingannya:
    “Tidak ada perintah dalam Al-Quran untuk berkurban saat Idul Adha. Satu-satunya alasan adalah meneladani ketaatan Nabi Ibrahim saat berkurban (QS 37:100-113). Dan saat itu dia tidak berada di antara orang-orang miskin.”
    ....Tuduhan misionaris itu tidak benar. Semua ibadah dalam Islam pasti ada perintahnya, baik dalam Al-Qur'an maupun hadits Nabi....
    Tuduhan misionaris itu tidak benar. Semua ibadah dalam Islam pasti ada perintahnya, baik dalam Al-Qur'an maupun hadits Nabi. Perintah qurban dalam Al-Qur'an maupun sabda Rasulullah SAW bisa dibaca dalam ayat berikut:
    “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah qurban" (Qs Al-Kautsar 2).
    Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mempunyai kelapangan dan kemampuan berqurban tapi tidak mau melakukan, janganlah sekali-kali ia mendekat ke masjid kami” (HR Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
    Di Padang Arafah, Rasulullah juga bersabda: “Wahai manusia, wajib atas ahli sebuah rumah di setiap tahun menyelenggarakan udhiyah (qurban) dan atirah” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Sulaim).
    Mengenai asal-usulnya, ketika ditanya tentang qurban, Rasulullah menjawab bahwa syariat Qurban adalah sunnah peninggalan Nabi Ibrahim AS:
    Dari Zaid bin Arqam ia berkata bahwa para shahabat bertanya kepada Rasulullah, “Apa maksud dari qurban ini?” Rasulullah menjawab, “Inilah sunnah (mengikuti) bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Para shahabat bertanya: “Apakah yang kita peroleh dari qurban?” Jawab Nabi: “Di setiap helai bulunya, kita memperoleh suatu kebajikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
    Adapun kisah qurban yang dilakukan Nabi Ibrahim, telah diabadikan Al-Qur'an surat As-Shaffat 107: “Dan Kami telah menebus anak itu (Ismail) dengan seekor sembelihan yang besar.”
    Tak hanya perintah dan keutamaan qurban saja, bahkan Islam juga mengatur detil juklak qurban, mulai dari persyaratan, niat, jenis-jenis & umur hewan qurban, teknis, waktu dan tempat menyembelih qurban, hingga teknis pendistribusian pembagian daging qurban. Semuanya diatur dalam Al-Qur'an dan hadits.
    ....setiap ibadah dalam Islam pasti ada dalilnya dalam kitab suci. Berbeda dengan ritual peribadatan Kristen yang tak ada tuntunannya sama sekali dalam kitab suci, misalnya: perayaan natal dan kebaktian di gereja hari Minggu....
    Sekali lagi, harus dicamkan baik-baik oleh para misionaris Kristen, bahwa setiap ibadah dalam Islam pasti ada dalil baik perintah maupun tuntunannya. Justru ritual peribadatan Kristenlah yang tak ada tuntunannya sama sekali dalam kitab suci, misalnya: perayaan natal dan kebaktian di gereja hari Minggu.

    Kuis Bibel Berhadiah Pesawat Boeing 747: Jawaban untuk Pendeta Budi Asali


    BUKU “Mustahil Kristen Bisa Menjawab:  Berhadiah Mobil BMW” karya Insan Mokoginta (Wencelclaus) memantik polemik panjang dengan para pendeta dan penginjil. Dalam buku saku 150 halaman tersebut, Insan yang muallaf mantan Kristen berdarah China Manado itu mengemukakan sepuluh pertanyaan seputar Alkitab (Bibel), yang masing-masing pertanyaan disayembarakan dengan hadiah uang tunai sepuluh juta dan mobil BMW.
    Beberapa pertanyaan yang diajukan muallaf mantan Kristen berdarah China Manado ini antara lain: Mana pengakuan Yesus dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen?; Mana perintah Yesus dalam Alkitab untuk kebaktian di gereja pada hari Minggu?; Mana foto wajah Yesus yang asli dan siapa pemotretnya?; Mana dalil Alkitab bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember?; Siapa yang hafal Alkitab di luar kepala walau satu surat saja?; Mana dalilnya asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pasti masuk surga?; dll.
    Tak mau kalah, Pendeta Budi Asali M.Div. dari Gereja Kristen Rahmani Indonesia membalasnya dengan buku apologi “Siapa Bilang Kristen Tidak Bisa Menjawab?” berhadiah pesawat Boeing 747.
    Dalam buku 270 halaman ini, Budi Asali tidak menjawab secara spesifik terhadap sepuluh tantangan yang disayembarakan. Ia hanya berputar-putar, menghindar dan bermain kalimat apologis. Misalnya, ketika menanggapi sayembara berhadiah bagi orang Kristen yang hafal Alkitab di luar kepala, Budi justru berapologi bahwa menghafal Bibel itu tidak harus persis, yang penting jangan sampai melenceng. Bahkan ia mencela orang yang menghafal nas ayat-ayat kitab suci secara benar, sebagai orang yang memboroskan energi dan otak yang tidak perlu. Menurutnya, menghafal kitab suci itu bukan merupakan tindakan yang terpuji.
    Dalam salah satu apologinya, Budi Asali menyinggung kontradiksi Islam dan Kristen soal doktrin Trinitas. Menurutnya, umat Islam mengklaim doktrin Trinitas kristiani bertentangan dengan ajaran Islam karena Bibel sudah dipalsukan. Terhadap tudingan pemalsuan ayat Bibel, Pendeta Budi menantang dengan tiga pertanyaan: Siapa yang mengubah Alkitab, kapan perubahan itu dilakukan, dan bagaimana bisa mengubah ayat tanpa diketahui siapapun? Dengan takabburnya, Budi Asali yakin tak ada seorang pun yang mampu menjawab pertanyaan tersebut, sehingga ia berani menjanjikan hadiah pesawat Boeing 747:
    “Bagaimana mungkin Alkitab mengajarkan doktrin Allah Tritunggal, sedangkan Al-Qur'an mengajarkan hanya ada satu Allah yang tunggal secara mutlak (tauhid)? Dan kalau mau bicara tentang fakta sejarah, bagaimana mungkin Alkitab mengajarkan bahwa Abraham disuruh mempersembahkan Ishak sedangkan Al-Qur'an mengatakan Abraham mempersembahkan Ismael?
    Memang, kalau pertanyaan-pertanyaan ini ditanyakan kepada orang Islam maka jawabannya pasti ‘Alkitab sudah diubah.’ Tetapi, lagi-lagi, siapa yang mengubah, kapan mengubahnya, dan bagaimana bisa mengubah begitu banyak fakta dalam begitu banyak manuskrip, tanpa diketahui siapapun? Ini pertanyaan berhadiah BOEING 747!” (hlm. 130).
    Sebelum menjawab tantangan sayembara berhadiah tersebut, perlu ditegaskan bahwa umat Islam meyakini adanya pemalsuan Alkitab (Bibel) berdasarkan firman Allah SWT:
     “Mereka (Ahli Kitab) suka mengubah kalimat-kalimat Allah daripada tempat-tempatnya dan mereka itu (sengaja) melupakan perkara-perkara yang telah diperingatkan (dinasihatkan) kepada mereka. Dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan yang timbul dari mereka itu, kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat)”(Qs. Al-Ma’idah 13).
    Faktanya, firman Allah dalam Al-Qur'an tersebut bisa dibuktikan secara ilmiah, termasuk dalam kasus pemalsuan ayat Trinitas.
    Menanggapi tantangan sayembara pendeta berhadiah pesawat Boeing 747, kami tidak akan berputar-putar menghindar seperti gaya Pendeta Budi Asali. Pertanyaan sayembara ini bisa dijawab dengan semudah membalik tangan, karena para teolog Kristen sendiri mengakui bahwa doktrin Trinitas –Tuhan Esa dalam tiga oknum: Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus– tidak Alkitabiah. Satu-satunya ayat yang dianggap mengajarkan Trinitas adalah ayat sisipan yang tertera dalam 1 Yohanes 5:7: “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.”
    Hal ini diakui secara jujur oleh Dr GC van Niftrik dan D.S.B.J Boland, pakar teologi kondang dari Belanda: “Di dalam Alkitab tidak diketemukan suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata TRITUNGGAL ataupun ayat-ayat tertentu yang mengandung dogma tersebut, mungkin dalam 1 Yahya 5:6-8. Tetapi sebagian besar dari ayat itu agaknya belum tertera dalam naskah aslinya. Bagian itu setidak-tidaknya harus diberi kurung” (Dogmatika masa kini, hlm. 418).
    ....Kepalsuan ayat Trinitas itu juga diakui oleh para penerbit Bibel edisi Katolik, sehingga ayat Trinitas tersebut diberi catatan kaki: “Bagian kalimat antara kurung itu pasti tidak asli....
    Kepalsuan ayat Trinitas itu juga diakui oleh para penerbit Bibel edisi Katolik, sehingga ayat Trinitas tersebut diberi catatan kaki: “Bagian kalimat antara kurung itu pasti tidak asli” (Kitab Suci Perjanjian Baru tahun 1977/1978, hlm. 551).
    INILAH BUKTI KEPALSUAN BIBEL
    Sama sekali tidak ada kesulitan untuk menjawab tiga pertanyaan sayembara 747 yang diajukan Pendeta Budi Asali M.Div. Karena pertanyaan siapa, kapan dan bagaimana perubahan ayat Trinitas dalam Bibel, sudah dijawab oleh para teologi Kristen sendiri, antara lain oleh Dr William Barclay.
    Barclay adalah teolog terkemuka asal Skotlandia yang sukses menulis 70 judul buku teologia. Alumnus Trinity College Glasgow ini meraih gelar Doktor of Divinity dari Universitas Edinburgh tahun 1956, lalu dikukuhkan menjadi Gurubesar bidang Biblical Criticism tahun 1963 dan meraih penghargaan dari Ratu Elisa beth, “Commander of British Empire” tahun 1969.
    Jawaban pertanyaan pertamasiapa yang memalsukan ayat Trinitas?
    Setelah melakukan penelitian yang mendalam dan objektif, Barclay menyimpulkan ayat 1 Yohanes 5:7 sebagai ayat palsu. Ayat ini diciptakan oleh Priscillian, seorang bidat asal Spanyol yang mati tahun 385. Mulanya ayat ini dicantumkan dalam komentar atau catatan pada margin Alkitab. Selama 15 abad, ayat ‘margin’ ini diterima karena dianggap memberikan bukti Alkitabiah untuk ajaran Trinitas.
    ....ayat 1 Yohanes 5:7 ini diciptakan oleh Priscillian, seorang bidat asal Spanyol yang mati tahun 385. Mulanya ayat ini dicantumkan dalam komentar atau catatan pada margin Alkitab....
    Jawaban pertanyaan keduakapan ayat Trinitas itu dipalsukan dalam Bibel?
    Barclay menjelaskan, tahun 1550 Stephanus mencetak edisi Perjanjian Baru Yunani yang besar yang masyhur dengan sebutan “Edisi 1550” dan edisi “Teks Yang Diterima.” Teks itulah yang merupakan dasar dari Authorized Version dan dari teks Yunani sepanjang abad kemudian. Itulah sebabnya ayat ini masuk ke dalam Authorized Version, dan menyelinap dalam Alkitab di seluruh dunia.
    Beberapa edisi yang masih objektif, mencantumkan ayat palsu tersebut dalam Bibel, tapi dengan catatan kaki bahwa ayat tersebut adalah tambahan (insersi). Dalam Bibel edisi New International Version dicantumkan footnote sbb:
    “Late manuscripts of the Vulgate testify in heaven: the Father, the Word and the Holy Spirit, and these three are one. And there are three that testify on earth: the (not found in any Greek manuscript before sixteenth century).” (The Holy Bible New International Version, hlm. 1242).
    Jawaban pertanyaan ketigabagaimana proses pemalsuan ayat Trinitas itu? Inilah kronologis dan penjelasan Dr William Barclay selengkapnya:
    “Ayat ini tidak muncul dalam manuskrip Yunani yang lebih muda dari abad ke-14. Manuskrip-manuskrip yang besar termasuk pada abad-abad ke-3 dan ke-4, dan ayat ini tidak terdapat di dalamnya. Tidak ada satu orang pun dari bapak-bapak Gereja besar yang mengetahui adanya ayat ini. Karena Versi asli Vulgata yang berasal dari Jerome tidak mencakupnya.
    Orang pertama yang mengutipnya adalah seorang bidat Spanyol yang bernama Priscillian yang meninggal tahun 385 M. Sesudah itu ayat ini menyelinap masuk ke dalam teks-teks Latin dari Perjanjian Baru, walaupun sebagaimana telah kita lihat, ia tidak dapat masuk ke dalam teks Yunani.
    Tetapi bagaimanakah ayat ini dapat masuk ke dalam teks? Pada mulanya ada semacam komentar atau catatan pada margin Alkitab. Karena kelihatannya ia memberikan bukti Alkitabiah yang baik untuk ajaran mengenai Tritunggal, maka setelah melewati masa yang lama ayat ini diterima oleh para teolog sebagai bagian dari teks, khususnya pada hari-hari permulaan kesarjanaan sebelum manuskrip-manuskrip yang besar ditemukan.
    Tetapi bagaimana teks ini masuk ke dalam Authorized Version? Perjanjian Baru yang pertama dari bahasa Yunani yang diterbitkan berasal dari Erasmus dalam tahun 1516. Erasmus adalah seorang sarjana besar dan mengetahui bahwa teks ini tidak terdapat dalam teks asli. Maka ia tidak memasukkannya dalam edisinya yang pertama. Tetapi pada saat yang sama ini juga para teolog telah mempergunakannya. Misalnya, dalam Vulgata 1514, ayat ini telah dicetak. Karena itu Erasmus dikritik karena menghilangkannya. Jawaban Erasmus waktu itu adalah, bahwa apabila ada seseorang dapat memperlihatkan kepadanya manuskrip Yunani di mana kata-kata itu dimuat, maka ia akan mencetaknya dalam edisi berikutnya. Seseorang menghasilkan teks yang paling buruk dan paling kasip di mana ayat itu terdapat dalam bahasa Yunani. Dan Erasmus dengan berpegang pada kata-kata yang telah diucapkannya, tetapi melawan kehendak dan penilaiannya, terpaksa mencetak ayat tersebut dalam edisi 1522-nya.
    ....Tiga pertanyaan sayembara sudah terjawab. Kita tunggu apakah Pendeta Budi Asali M.Div menepati pesawat Boeing 747 yang dijanjikan, ataukah terbit buku apologi putar-putar jilid dua?...
    Langkah berikutnya adalah bahwa dalam tahun 1550 Stephanus mencetak edisi Perjanjian Baru Yunaninya yang besar. Edisi 1550 ini disebutnya Teks Yang Diterima, dan teks itulah yang merupakan dasar dari Authorized Version dan dari teks Yunani sepanjang abad kemudian. Itulah sebabnya ayat ini masuk ke dalam Authorized Version.” (The Daily Bible Study: the Epistles of John and Jude; edisi Indonesia: Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat-surat Yohanes dan Yudas, hal 185-187).
    Gayung bersambut, tiga pertanyaan sayembara sudah terjawab. Kita tunggu apakah Pendeta Budi Asali M.Div menepati pesawat Boeing 747 yang dijanjikan, ataukah terbit buku apologi putar-putar jilid dua?

    Menyibak Motif Bom Eksentrik


    Oleh: Ali Mustofa Akbar
    Eksentrik! Negeri ini seringkali mengalami kejadian-kejadian aneh. Keanehan yang juga lucu karena terkesan seperti cerita ludruk. Ada pemain utama, ada pula pemain pengganti, dan sutradara yang berkuasa memainkan drama. Khalayak pun bertanya-tanya, ada apa gerangan, padahal ini nyata, meski terindikasi rekayasa dan penuh misteri.
    Bali 20 Oktober 2002, Duarrr! “petasan raksasa” meledak di Paddy’s Bar dan Sari Club, efeknya terdengar sampai radius puluhan kilometer, jaring-jaring bangunan berterbangan ke udara hingga lima puluhan meter tingginya. Amrozi Cs terpilih menjadi pemain utama dalam lakon ini. Kemudian disusul Bom Bali jilid 2 tahun 2005 dan kejadian-kejadian bom lainnya di berbagai tempat di Indonesia.
    Bom terkini yang  sedang menghebohkan adalah teror bom buku di berbagai tempat. Bom yang diletakkan di dalam buku dengan skala ledak kecil ini menyibak beraneka keanehan. Banyak pengamat menyimpulkan bahwa teror tersebut hanyalah rekayasa belaka. Sebuah konspirasi tingkat tinggi dengan berbagai motifnya.
    Konspirasi bisa pula bermakna persekongkolan. Di Oxford Advanced Learner's Dictionary pada 1995, konspirasi memiliki arti ”sebuah rencana rahasia oleh sekelompok orang untuk melakukan sesuatu yang ilegal atau merugikan”. Bisa ditambahkan “untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Pertanyaannya, apa saja motif tersebut?
    1. Alasan memerangi teroris
    Kampanye perang melawan teroris digalakkan oleh AS sejak tragedi WTC yang menewaskan ribuan orang. Inilah alasan utama AS gencar memerangi pihak yang menurutnya teroris, alias teroris dalam definisi AS itu sendiri. Seiring waktu berjalan, berhembus bahwa George Bush (Mantan Presiden AS) berada di balik pemboman WTC tersebut.
    Logika lurusnya, jika hendak memerangi teroris, maka sudah barang tentu harus ada tindakan teror ditempat tersebut. Jika tidak ada tindakan teror, berarti tidak ada alasan untuk melawan teroris. Maka harus ada atau diadakan. Minimal harus ada pihak yang diimagekan teroris.
    Di samping itu Indonesia juga merupakan salah satu Negara yang mendapat kucuran dana dari asing untuk memerangi teroris. Dibuat pula sebuah detasemen khusus yang menangani terorisme yakni Densus 88. Menurut  Munarman, mantan ketua YLBHI, pembentukan Densus 88 tahun 2002 tersebut didanai AS sebesar 16 juta dollar, setelah sebelumnya pada tahun 2001 Polri telah menerima dana untuk penanganan terorisme sebesar 10 juta dollar. Tak sekedar bicara, Munarman mendasarkan analisanya pada dokumen Human Right Watch tentang Counter Terorism yang dilakukan AS.
    Menurut Munarman, data ini konkret, diambil dari dokumen sekunder, dokumen primer, dan juga dokumen dari Departemen Pertahanan AS tentang counter terrorism budget (eramuslim, 06/06/07). Artinya, jika ingin dana terus mengucur, maka dia harus tetap bekerja, “tak bekerja tak mendapat gaji”. Jika tidak ada peristiwa teror atau penangkapan diduga teroris, berarti seperti tak bekerja.
    2. Pengalihan isu
    Acapkali muncul isu terorisme adalah saat di mana opini yang berkembang sedang dalam posisi mengancam kekuasaan dan juga sekitar kekuasaan. Selanjutnya opini tersebut hilang seperti ditelan bumi dikarenakan tertutup oleh isu terorisme.
    Berapa kasus krusial tertutup oleh isu terorisme ini, sebagai contoh: protes atas kasus kebijakan kenaikan BBM, Rekening gendut, skandal Century, penjualan aset negara semacam Krakatau steel. Terbaru adalah heboh pemberitaan Koran The Age dan Sidney Morning tentang presiden RI, serta kasus-kasus yang lainnya.
    Tak heran bila Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan bahwa fenomena bom buku memiliki indikasi kuat merupakan bentuk pengalihan isu dan perhatian masyarakat dari masalah-masalah strategis yang hingga kini tak terselesaikan (republika, 17/3/2010).
    3. Menyerang Ideologi Islam
    Peristiwa terorisme seringkali selalu dikait-kaitkan dengan ideologi Islam. Presiden SBY menegaskan tujuan dari para teroris adalah mendirikan negara Islam. Menurut SBY, pendirian negara Islam sudah rampung dalam sejarah Indonesia. Hal ini disampaikan pada keterangan persnya di Bandara Halim Perdanakusumah sebelum berkunjung ke Singapura dan Malaysia, bulan Mei tahun lalu.
    Mantan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri ketika mengomentari kasus “terorisme Aceh” beberapa waktu yang lalu mengatakan “Itu sudah direncanakan ada percepatan negara demokrasi menjadi negara syariat Islam". Dalam kasus ini masyarakat juga tahu, banyak kejanggalan pada kasus Aceh ini.
    Lalu dikembangkan pula opini bahwa ideologi Islam mengancam eksistensi bangsa dan berbahaya bagi pluralitas bangsa. Padahal selama ini yang telah mengancam kedaulatan bangsa adalah sistem Kapitalisme. Terbukti Indonesia menjadi terjajah secara politik, ekonomi, sosial dan budaya karena sistem ini. Timor Timur lepas juga akibat sistem ini karena tidak meratanya kesejahteraan rakyat.
    4. Kampanye Islam moderat
    Kasus Terorisme juga menjadi jalan tol kampanye Islam moderat. Muslim yang menginginkan menerapkan Islam secara kaffah diberi stigma Islam garis keras, fundamentalis dan ekstrimis, bahkan ada yang di tuduh teroris (pemberian stigma teroris). Kemudian muncul istilah deradikalisasi, bahasa halus mensekulerkan Muslim di Indonesia. Maka umat Islam perlu waspada.
    Sungguh, Islam bukanlah teroris, Islam juga tidak sependapat dengan tindakan teror. Zionis Israel dan Amerika beserta sekutunya lah yang teroris sebenarnya, sebab nyata-nyata telah melakukan pembantaian terhadap rakyat sipil di Negara-negara Timur Tengah dan lainnya.  Ideologi Islam juga bukan ancaman, justru Ideologi Islamlah yang bisa menjamin Indonesia menuju negara maju dan sejahtera. Ingatlah, rakyat sudah cukup cerdas.Wallahu A'lam.

    Merenungi Kisah Tragedi Kiyai Liberal Matinya Memilukan

    Belakangan, tulisan “Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan” dimuat oleh situs doenia-kiamat.blogspot.com, lalu ditampilkan ulang oleh seorang anggota sebuah milis.

    Di tengah milis itu sedang bersahut-sahutan antar anggotanya mengenai tulisan tentang matinya kiyai liberal itu, qadarullahseorang liberal mati dan orang-orang menyebutnya kiyai pula. Yang mati itu adalah Gus Dur (Abdurrahman Wahid, meninggal Rabu 30 Desember 2009 di RSCM Jakarta, dan dikubur di Jombang Jawa Timur Kamis 31 Desember 2009).

    Dengan adanya waktu bertepatan Gus Dur meninggal itu maka tulisan yang tadinya sudah diramaikan itu menjadi lebih ramai lagi, bahkan dikaitkan dengan bolehkah ia disholati, bolehkan dikubur di pekuburan Islam, dan akankah dia masuk surga dan semacamnya.

    Di sela-sela hiruk pikuknya sahut-sahutan itu kemudian disahut oleh salah seorang anggota, isinya sebagai berikut:

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

    Kisah kiyai liberal ini pernah dimuat beberapa tahun lalu di majalah Tabligh yang diterbitkan Lembaga Dakwah Khusus (khusus, kurang lebihnya adalah dakwah untuk daerah transmigran, terpencil dan sebagainya) di Muhammadiyah Pusat, Jl Menteng Raya, Jakarta. Majalah itu konon menjadikan gerahnya orang-orang seperti Syafii Maarif dll. Kisah yang mirip dengan itu dan juga beredar luas masa itu ada di Hidayatullah. Makanya ulil kabarnya sangat geram terhadap mediaHidayatullah, walau jelas kisah fiksi. 
    ..setelah tulisan “Tragedi Kiyai Liberal” dimuat di situs voa-islam.com, lalu ditampilkan ulang oleh seorang anggota sebuah milis. Di tengah milis itu sedang bersahut-sahutan antar anggotanya mengenai tulisan tentang matinya kiyai liberal itu, qadarullah, tahu-tahu dalam kenyataan, ada orang meninggal, dan tergolong liberal lagi pula sebutannya kiyai...
    Adapun tentang kiyai liberal yang muncul di milis ini, rupanya salah satu tenaga majalah Tabligh sekarang aktif di voa-islam.com, dan kisah itu dimuat di sana, lalu di-forward anggota milis ini di sini. Tahu-tahu dalam kenyataan, ada orang meninggal, dan tergolong liberal lagi pula sebutannya kiyai...

    Kemudian ada komentar-komentar terhadap yang meninggal, dikaitkan dengan masuk surga dan sebagainya. bahkan ada yang tanya-tanya (bukan di milis ini) dia boleh gak disholati, boleh gak dikubur di pekuburan Muslim dan sebagainya. Tentang disholati ditanyakan juga rupanya di sini.

    Itu semua tak ada hubungannya dengan kisah fiksi ini, tapi kaitannya adalah kisah fiksi ini dimunculkan kembali pas kemudian ada kiyai liberal yang mati.

    Kalau mengenai orang meninggal, bila memang dia menolak diterapkannya syariat Allah, membela Inul, dijuluki Laskar Kristus, membela porno, menghidupkan kemusyrikan seperti ruwatan (acara kemusyrikan yang dipercayai untuk membuang sial), meresmikian agama kemusyrikan konghucu, meresmikan agama yang sudah dilarang (Baha'i), menganggap syariat Islam kalau diformalkan maka akan berbahaya, maka untuk mengukurnya perlu kita merujuk kepada Allah dan Rasul-Nya. Sudah ada ayat dan teladan sebaik-baik teladan yakni Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

    Ayat walan tardho (QS 2:120) sudah jelas. Orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu sehingga kamu mengikuti agama mereka. Jika Yahudi dan Nasrani ridho kepada seseorang, berarti berbalikan dalam dua arah:
    Pertama berbalikan dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang sampai akhir hayatnya dibenci Yahudi, bahkan diracun. bahkan sampai kini Nabi Muhammad masih dicaci maki, dihina dan sebagainya oleh mereka.
    Kedua, sikap Yahudi dan Nasrani yang mestinya benci malah jadi ridha, tentu saja keridhoannya karena sudah sesuai dengan ayat itu yaitu mengikuti agama mereka. walaupun secara formal tidak berganti agama, tetapi orang Yahudi dan Nasrani berarti sudah menganggapnya memenuhi syarat dalam mengikuti agama mereka. Contoh yang belum memenuhi syarat adalah sikap Amien Rais, walau ketika kampanye sering ke klenteng dan sebagainya, namun Yahudi dan Nasrani belum mempercayainya, maka masih belum ridha kepadanya. Itulah bedanya, Amien Rais dengan Gus Dur yang sudah diridhai Yahudi dan Nasrani.

    Tentang menolak diterapkannya syariat Islam apalagi menganggap bahwa syariat Islam kalau diterapkan maka berbahaya, bila penolakannya itu merupakan sikap kebenciannya terhadap apa yang diturunkan Allah Ta'ala, maka semua amal baiknya menjadi musnah. itu ditegaskan dalam QS Muhammad 47:9. 

    Ini bukan untuk menghakimi seseorang, tetapi ana sendiri khawatir terhadap diri sendiri, jangan-jangan diriku ini silau dengan aneka keadaan yang telah memutar balikkan kebenaran sambil mengusung kebatilan.

    Semoga Allah menunjuki kita jalan yang benar. Amien.

    Wassalam